LAPORAN PRAKTEK PENGELASAN
Sunday, March 9, 2014
3 Comments
LAPORAN PRAKTEK PENGELASAN
Disusun Oleh :
Nama : Muchammad Lutfi Hakim
Kelas : X TP 1
Komp. Keahlian : Teknik Pemesinan
SMK NEGERI 7 SEMARANG
(STM PEMBANGUNAN)
Pendahuluan
Laporan Las
PENGERTIAN LAS LISTRIK
Las busur listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur listrik ini adalah merupakan sambungan tetap/permanen.
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu mengelas, adalah:
1. Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja (600-700) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda.
2. Posisi badan.
3. Posisi kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda.
Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung adalah sebagai berikut :
1. MESIN LAS DAN PERLENGKEPANNYA
Pesawat arus bolak-balik (Mesin Las AC) pada dasarnya merupakan suatu transformator “step-down” yang dapat mengubah tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau 220 Volt) menjadi tegangan kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.
2. HELM
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata, Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las yang dipakai, tergantung pada pelaksanaan pengelasan.
3. GLOVESS
Sarung tangan dibuat dari kain, kulit, karet dan asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan supaya tangan kita tetap aman.
4. APRON / OVERALL/WEARPACK
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari asbes. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung, harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
5. SAFETY BOOTS
Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus terbuat dari bahan yang sesuai dengan kebutuhan kita bekerja. Sepatu pengaman ini, pada ujungnya selalu dilapisi baja.
6. SMEET TANG
Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang dalam keadaan masih panas setelah selesai pengelasan.
7. PALU TERAK
Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil sisa (terak) pengelasan pada benda kerja.
8. SIKAT LAS
Sikat las biasanya digunakan untuk membersihkan kotoran sisa las-lassan yang masih ada. Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.
9. MEJA LAS
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.
10. BENDA KERJA
Benda kerja yang akan digunakan sebagai media pengelasan.
11. ELEKTRODE
Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan digunakan untuk pengelasan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak lurus dan miring 600-700 untuk menghasilkan alur las-lasan yang baik.
PRAKTEK PENGELASAN SAMBUNGAN TUMPUL
POSISI DI BAWAH TANGAN
A. ALAT DAN BAHAN
PERALATAN :
1. MESIN LAS DAN PERLENGKEPANNYA
2. HELM
3. GLOVESS
4. APRON / OVERALL
5. SAFETY BOOTS
6. SMEET TANG
7. PALU TERAK
8. SIKAT LAS
9. MEJA LAS
BAHAN :
1. STRIP PLAT MILD STEEL 100 mm x 20 mm x 3 mm
2. ELEKTRODE NK-68 E6013
B. LANGKAH KERJA
1. Pertama-tama, pakailah pakaian standar kerja las, yaitu : helm las, kaca mata las, wearpack, apron, sepatu pengaman, dan sarung tangan.
2. Siapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan seperti smeet tang, palu terak dan sikat las.
3. Potong strip plat mild steel dengan ukuran 100 mm x 20 mm x 3 mm menggunakan mesin pemotong. Potong sebanyak dua potong.
4. Periksa mesin las dengan baik dan menyeluruh. Pastikan semuanya aman.
5. Letakkan kedua potongan strip plat tersebut diatas meja las, dengan posisi keduanya berhimpit, seperti di bawah ini.
6. Pasangkan elektroda di holder mesin las. Kemudian, nyalakan mesin las dan putar ampere sesuai keinginan Anda.
7. Lakukanlah tack weld / penitikan di kedua ujung yang berhimpit dari kedua potongan strip plat tersebut, seperti dI ATAS
8. Periksa kekuatan tack weld dengan cara membantingnya ke lantai. Apabila pecah, lakukanlah penitikan sekali lagi.
9. Sebelum mengelas, alangkah baiknya lakukan latihan terlebih dahulu. Dalam mengelas yang baik, gerakan saat mengelas adalah zig-zag. Serta, jangan terlalu cepat dan jangan terlalu pelan dalam mengelas.
10. Setelah Anda siap, lakukanlah pengelasan pada benda kerja dengan baik dan benar.
11. Setelah itu, ambillah hasil kerja Anda menggunakan smeet tang. Lalu dinginkan dengan cara merendamnya di dalam air.
12. Kemudian, ambil palu terak dan sikat pembersih. Bersihkanlah benda kerja tersebut dari terak-terak sisa hasil pengelasan.
13. Lihat hasilnya! Apakah bersih ataukah masih kurang. Usahakan hasil pengelasan tidak ada jerawat, bersih, dan mengkilap.
14. Setelah semua proses pengelasan selesai, matikanlah mesin las, kemudian kembalikan semua alat pada tempatya dan bersihkanlah tempat kerja las yang Anda gunakan.
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdo’a terlebih dahulu.
2. Jangan bercanda saat praktikum.
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
4. Hindari bekerja pada lantai yang basah.
5. Memakai peralatan standar keselamatan kerja (wearpack, kacamata las listrik, sepatu, dan sarung tangan) untuk melindungi bagian tubuh dari radiasi cahaya, panas, kotoran maupun terkena benda kerja.
6. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang (tanpa kaca mata las).
7. Hindari kontak/hubungan singkat antara kabel terminal mesin las dalam jangka waktu yg cukup lama.
8. Gunakan sarung tangan/smeet tang ketika mengangkat atau memegang benda kerja yang baru dilas.
9. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari benda kerja yang akan dilas.
10. Pilih tempat yang lebih aman dan nyaman dalam melaksanakan praktek.
SELESAI
Terimakasih.
Aku Cah STEMBASE
@Lutfi_much
nice info :)
ReplyDeletethank you :)
DeleteTerima kasih infonya dan kunjungi ppns.ac.id
ReplyDelete